Mengenang Masa Lalu

Haii gais 

Apa kabar sobat sobat tersakiti, yg udh nyaman tapi cuma dianggap teman?

Semoga tetap sehat sehat ya, jangan lupa makan dan harus olahraga juga. Karena melupakan dia dan semua kenangan butuh tenaga ekstra:v

Kali ini aku mau sharing tentang pergerakan nasional dalam teks hortatori. Cuusss simak langsung....


Perlawanan Indische Partij Terhadap Penjajah

    Perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah sudah terjadi bertahun tahun lamanya, sudah banyak korban yang berjatuhan untuk membela tanah air tercinta. Dari zaman kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia sampai setelah kemerdekaan pun, bangsa Indonesia masih harus berjuang keras dalam mengusir penjajah. Semua jalur ditempuh, untuk mencapai cita - cita bersama, yaitu merdeka. Hingga akhirnya, semua pengorbanan itu tidak sia - sia, 17 Agustus 1945 negara kita tercinta akhirnya bisa merdeka. Namun untuk mencapai kemerdekaan itu, bangsa Indonesia harus bersatu dalam melakukan misi bersama, yaitu pergerakan nasional. Pergerakan nasional merupakan salah satu fase dalam sejarah Indonesia, untuk mencapai kemerdekaan. Pergerakan nasional ini terjadi dalam kurun waktu 1908-1945 (Gischa, 2020).

   Salah satu organisasi yang ikut berjuang dalam pergerakan nasional adalah Indische Partij. Indische Partij didirikan pada tanggal 25 desember 1912, oleh Tiga Serangkai. Yaitu Tjipto Mangoenkoesoemo, Suwardi Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara), dan Danurdirja Setiabudhi (Douwes Dekker) (Kumparan, 2020). Untuk mencapai tujuannya, Indische Partij banyak mengkritik kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Hindia Belanda. Mereka juga sering mengeluarkan tulisan kritikannya terhadap pemerintah Hindia Belanda melalui surat kabar (Abdillah, 2018).

   Indische Partij melalukan segala cara untuk dapat melawan pemerintah Hindia Belanda supaya Indonesia bisa merdeka. Tetapi karena keberanian mereka itu lah yang membuat pemerintah Belanda sadar bahwa Indische Partij berbahaya. Hingga akhirnya pemerintah Belanda mengumumkan bahwa Indische Partij merupakan organisasi terlarang dan berbahaya pada tahun 1913. Tiga serangkai pendiri Indische Partij pun akhirnya diasingkan dan dibuang ke Belanda. Meskipun begitu, kita dapat melihat semangat juang yang tinggi dari Indische Partij terutama dari para pendiri. Sebenarnya tiga serangkai ini memiliki latar belakang yang berbeda tetapi mereka dapat mengemas perbedaan tersebut menjadi sebuah senjata yang berbahaya untuk bisa melawan penjajah.

   Mengkritik kebijakan - kebijakan pemerintah Belanda dengan berani serta melakukan kritik melalui surat kabar, merupakan startegi perlawanan yang berhasil dilakukan Indische Partij. Dengan kritikan tersebut, Indische Partij di anggap berbahaya oleh pemerintah Belanda sampai akhirnya tiga serangkai pendiri Indische Partij diasingkan. Sikap nasionalisme dan toleransi dari tiga serangkai patut kita contoh, karena kecintaan mereka kepada Indonesia, mereka rela melakukan apa saja dalam menghadapi penjajah supaya Indonesia bisa merdeka. Bahkan saat di asingkan pun mereka membentuk komite untuk melawan penjajah, dan sikap toleransi yang tinggi sudah mereka buktikan dengan berjuang bersama walaupun latar belakang mereka berbeda - beda. Sebagai generasi muda, kita harus mengisi kemerdekaan dengan hal hal yg membuat negara kita lebih baik lagi seperti, tidak membuang sampah sembarangan dan memiliki sikap toleransi kepada sesama. Melalui hal - hal sederhana ini, kita bisa membuat negara kita menjadi lebih baik lagi.



Indische Partij's Resistance to the Colonial

     The resistance of the Indonesian people to the colonialists has been going on for years, many victims have fallen for their beloved earthen sticks. From the time of the arrival of the Portuguese to Indonesia until independence, the Indonesian people still to fight hard in expelling the invaders. All paths are achieved, to achieve common goals, namely independence. Until finally, all these sacrifices were not in vain, August 17, 1945, our beloved country was finally able to become independent. However, to achieve that independence, the Indonesian nation must unite in carrying out a common mission, namely the national movement. The national movement is one of the phases in Indonesian history, to achieve independence. This national movement occurred in the period 1908-1945 (Gischa, 2020).

    One of the organizations that fought in the national movement was the Indische Partij. Indische Partij was founded on 25 December 1912, by Tiga Serangkai. Namely Tjipto Mangoenkoesoemo, Suwardi Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara), and Danurdirja Setiabudhi (Douwes Dekker) (Kumparan, 2020). To achieve its goals, Indische Partij criticized the policies issued by the Dutch East Indies government. They also often published writing criticizing the Dutch East Indies government through newspapers (Abdillah, 2018).

    Indische Partij did everything possible to fight against the Dutch East Indies government in order to become independent. But it was because of their courage that made the Dutch government aware that the Indische Partij was dangerous. Until finally the Dutch government announced that the Indische Partij was a forbidden and dangerous organization in 1913. The triad of founders of the Indische Partij was eventually exiled and exiled to the Netherlands. Even so, we can see the high morale of the Indische Partij especially from it's the founders. Actually this triumvirate has different backgrounds but they can package these differences into a dangerous weapon to be able to fight against the invaders.

    Bravely criticizing the policies of the Dutch government and criticizing them through the newspapers were the successful resistance strategies of Indische Partij. With this criticism, the Indische Partij was considered dangerous by the Dutch government until finally the three sets of Indische Partij founders were exiled. The attitude of nationalism and tolerance of the triad should be exemplified by us, because of their love for Indonesia, they were willing to do anything to face the colonizers so that Indonesia could become independent. Even when they were exiled they formed a committee to fight the invaders, and they had proven their high tolerance by fighting together even though they had different backgrounds. As a young generation, we must fill independence with things that make our country even better, such as not littering and having an attitude of tolerance towards others. Through these simple things, we can make our country even better.



Daftar pustaka

Kompas. (2020). Pergerakan Nasional di Indonesia, Diawali Organisasi Budi Utomo.  Diambil dari :  https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/30/060000269/pergerakan-nasional-di-indonesia-diawali-organisasi-budi-utomo?page=all

Kumparan. (2020). Indische Partij dan Sejarahnya Bisa Disimak di Sini!. Diambil dari :https://m.kumparan.com/berita-update/indische-partij-dan-sejarahnya-bisa-disimak-di-sini-1umDc95jIb1

Ruangguru. (2018). Mengenal Organisasi Kebangsaan: Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij. Diambil dari :
https://www.ruangguru.com/blog/sejarah-kelas-11-mengenal-organisasi-kebangsaan-budi-utomo-sarekat-islam-indische-partij



Segitu aja sharingku tentang pergerakan nasional yang di lakukan Indische Partij dalam teks hortatori.

Maafkan yang menyakitkan, lupakan semua kenangan dan tetap bahagia  meskipun tanpa dia....



Komentar

  1. Haii Charly, melalui tulisan mu akhirnya ada yang membahas Indische Partij. Sehingga aku bisa mendapatkan banyak hal yang belum ku ketahui mengenai pergerakan nasional organisasi tersebut. Awalannya benar-benar santai jadi bisa terhiburšŸ˜‚.

    BalasHapus
  2. Betul sekali, sebagai generasi muda kita memang harus menjadikan para tokoh sebagai teladan kita agar kita bisa tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini. Terima kasih telah berbagi info tentang Indische Partij, isi dari artikel dan desainnya menarikšŸ‘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow tampilan blog anda cukup menarik, karena saya bosan dengan tema yang terang. Dan informasi yang anda berikan cukup menarik

      Hapus
    2. Trimakasih monik sudah berkunjung

      Hapus

Posting Komentar